Sebuah awal dari perjuangan

Minggu, 28 Maret 2010

Profesionalisme

Materi Profesi Kependidikan.
Disampaikan oleh Bpk. Amril Muhammad

Profesional merupakan setiap orang yang dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan dapat memuaskan orang lain. Selain itu juga, Melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok dan bukan sekedar mengisi waktu luang.
- Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh sesorang dan menjadi sumber penghasilan.
- Merujuk pada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku atas dasar suatu janji publik dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Profesionalisme
Merupakan sikap dari seorang profesional, sebuah pandangan untuk selalu berfikir, bersikap, bekerja dengan sungguh-sungguh, kerja keras, sepenuh waktu, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Profesor
Merupakan pangkat akademik dari bagi seorang dosen yang telah memiliki cum 900-1000, untuk suatu bidang ilmu tertentu dan SK-nya dikeluarkan oleh presiden.



Profesi -> Merujuk pada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh peaku atas dasar suatu janji public dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Ciri-ciri profesi:
1. Melaksanakan pekerjaan secara purna waktu
2. Didasarkan panggilan hidup, terikat norma dan aturan.
3. Memiliki derajat otonomi tinngi.
4. Melakukan pengembangan diri.

Jabatan Profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual.
2. Menjanjikan karier permanen bagi pemegangnya.
3. Didhului persiapan yang lama (melalui pendidikan formal).
4. Memiliki standar baku tersendiri.
5. Mementingkan layanan pada mesyarakat.
6. Memiliki organisasi profesi.
7. Menekuni suatu ilmu tertentu.
8. Melakukan pelatihan jabatan.

Read More...

Senin, 01 Maret 2010

Mimpi yang hancur

“Hancur sudah impian saya. Apa yang bisa saya lakukan?” Tidak asing membaca kalimat ini? Setidaknya kalimat yang senada. Dan ini adalah wajar, tidak semua yang kita impikan akan tercapai meski kita sudah ikhtiar dengan optimal. Banyak kemungkinan mengapa impian kita hancur.

Bisa jadi Allah menunjukan kepada kita, bahwa impian kita itu bukan yang terbaik bagi kita. Bisa jadi Allah memberikan hikmah kepada kita lewat kehancuran impian Anda. Bisa jadi Allah menguji kita. Bisa jadi Allah akan memberi sesuatu yang jauh lebih baik dibanding impian kita. Bisa jadi …. yah, banyak sekali kemungkinan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)



Galang Uhibbukum Fillah February 24 at 6:53am Reply
“Hancur sudah impian saya. Apa yang bisa saya lakukan?” Tidak asing membaca kalimat ini? Setidaknya kalimat yang senada. Dan ini adalah wajar, tidak semua yang kita impikan akan tercapai meski kita sudah ikhtiar dengan optimal. Banyak kemungkinan mengapa impian kita hancur.

Bisa jadi Allah menunjukan kepada kita, bahwa impian kita itu bukan yang terbaik bagi kita. Bisa jadi Allah memberikan hikmah kepada kita lewat kehancuran impian Anda. Bisa jadi Allah menguji kita. Bisa jadi Allah akan memberi sesuatu yang jauh lebih baik dibanding impian kita. Bisa jadi …. yah, banyak sekali kemungkinan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)

Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita bersikap saat impian kita hancur berantakan. Banyak orang yang berhenti, menyerah, dan hanya mengeluh. Dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali sakit hati yang semakin menggunung. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak lagi perlu bermimpi karena mimpi mereka sudah hancur.

Tidak, sahabatku. Kata siapa impian itu hanya satu? Kita bisa membangun impian yang lain dan mengejarnya lagi. Ingatlah apa yang Anda impikan selama ini bukanlah satu-satunya impian. Dan juga belum tentu yang terbaik. Atau…

Kata siapa cara meraih impian cuma satu? Jika satu cara salah, kita bisa coba cara lain. Mungkin juga kita kurang optimal dalam meraih mimpi. Mungkin strategi kita salah, maka rumuskan strategi baru. Mungkin taktik kita salah, maka rancanglah taktik baru.

Berhenti adalah cara pasti untuk gagal. Lebih parah lagi, berhenti akan menjadikan kita tidak lagi menggampai mimpi-mimpi yang lain. Jika impian Anda hancur berantakan, maka bangunlah mimpi baru dan/atau lakukan cara baru dalam meraihnya.

Sebagai penutup, mari kita renungkan hadits berikut:

Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Read More...